Facebook

Dengan Remaja SMP Yang Bodynya Seksi


GUDANG DEWASA, Saat itu aku baru merasakan menggunkan pakain putih abu abu yah benar aku masuk SMA yg aku idamkan, tak beda sewaktu jaman SMP pulang sekolah pukul 2 siang, suatu hari aku dapat kenalan dari temanku sekolah, dimana aku dikenalkan sama cewek SMP kelas 3, aku berkenalan dengannya dia masih malu malu gimana, terlihat wajahnya yg memerah. Cerita Ngewe.

Tapi yg aku herankan adalah bagian dadanya yg sudah menonjol dibanding teman yg lainnya, walaupun dia umurnya masih 13 tahun tapi tubuhnya bongsor wajahnya juga manis dengan kulit sawo matang, kami pun berkenalan dengan aku menanyakan namanya terlebih dahulu??

“nama kamu siapa??’ dan aku menanyakan no teleponnya, kami saling bertukar nomer telepon, dan suatu ketika ada waktu luang kami bersepakat untuk jalan pertama kalinya, aku juga merasakan nerfes karena juga ini yg pertama aku jalan bersama cewek,

Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 aku telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yg kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.

Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papinya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.

“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papi kamu mana?” dia jawab kalau Papi lagi keluar ada rapat lain di hotel (papinya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang,

Kontol Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).

Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba Aku lihat rumahnya masih sepi mobil papinya belum datang.

Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Aku  kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yg lenggak-lenggok berjalan di depanku,

Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.

“oohh…”, jawab Aku.

Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.

“Terus Papi kamu yg bukain siapa…”

“Aku…” jawabnya.

“Kira-kira Papi kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)

Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.

Dia bilang “Iya…”.

Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yg benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.

Aku langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya Aku remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung Aku lumat-lumat bibirnya yg agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing.

Kontol Aku langsung Aku rasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang kontolku dibalik celana  Aku, dia cuma menurut saja, lalu Aku suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, Aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayg”, kata Aku.

“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yg dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati payudaranya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”.

Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yg amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yg besar dan puting yg berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya).

Aku jilat kedua payudaranya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.

Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah Aku. Sambil Aku memandangi wajahnya yg sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis,

“Ahh…, aahh…”, kemudian Aku tarik payudaranya dekat ke wajah Aku sambil Aku gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku tapi tangannya Aku tepiskan. Sekelebat mata Aku menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup Aku pun menyuruh dia untuk penutup pintunya

Dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yg bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yg seperti itu.

Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju Aku. Aku pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan Aku tapi tetap dalam keadaan berdiri Aku jilati kembali payudaranya.

Setelah puas mulut Aku pun turun ke perutnya dan tangan Aku pelan-pelan Aku turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.

Tangan Akupun menggosok-gosok selangkangannya langsung Aku angkat pelan-pelan rok yg dia kenakan terlihatlah pahanya yg mulus sekali dan CD-nya yg berwarna putih Aku remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru.

Dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku turunkan cdnya sambil Aku tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).

Terlihatnya liang kewanitaannya yg ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.

Setelah puas Akupun menyuruhnya duduk di lantai sambil Aku membuka kancing celanaku dan Aku turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, Aku tuntun tangannya untuk mengelus kontol Aku yg sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku.

Diapun mengelusnya terus mulai memegang kontol Aku. Aku turunkan CD-ku maka kontol Aku langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat kontol Aku yg mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) Aku menyuruhnya untuk melepas kaos yg dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yg Aku suruh lakukan.

Dengan terburu-buru Aku pun melepas semua baju Aku dan celana Aku kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan Aku dikursi, Aku tuntun kontol Aku ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.

Setengah memaksa, Aku tarik kepalanya akhirnya kontolku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati kontol Aku, langsung Aku teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan kontol Aku di dalam mulutnya.

“aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya Aku suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri.

Akupun tak mau ketinggalan Aku langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aku langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan Aku meremas-remas kedua payudaranya yg putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku Aku turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

Setelah agak lama baru Aku sadar bahwa jari Aku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku siapkan kontol Aku. Aku genggam kontol Aku menuju liang senggamanya dari belakang.

Aku sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, Akupun terus menyodok dari belakang.

Mungkin karena kering kontol Aku nggak mau masuk-masuk juga Aku angkat kontol Aku lalu Aku ludahi tangan Aku banyak-banyak dan Aku oleskan pada kepala kontol Aku dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aku genggam kontol Aku menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan Aku cari dulu lubangnya begitu Aku sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali,

“Ahh…, aahh…”, Aku tuntun kontol Aku menuju lubang senggamanya itu tapi Aku rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yg keras Aku sodok kuat-kuat lalu Aku rasa kontol Aku seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”.

Aku rasakan kontol Aku sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan Aku terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Aku lalu bertahan dalam posisi Aku dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayg… cuman sebentar kok…”

Aku memegang kembali payudaranya dari belakang sambil Aku remas-remas secara perlahan dan mulut Aku menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yg bisa dijangkau oleh mulut Aku agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman Aku dibadan dan remasan tangan Aku di payudaranya,

“Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayg sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku dengan wajah yg penuh pengharapan. Aku cuma menganggukkan kepala padahal Aku lagi sedang menikmati kontol Aku di dalam liang kewanitaannya yg sangat nikmat sekali seakan-akan Aku lagi berada di suatu tempat yg dinamakan surga.

“Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu Aku mulai bekerja, Aku tarik pelan-pelan kontol Aku lalu Aku majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis.

“Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi Aku pun mengeluar-masukkan kontol Aku dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yg Aku perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yg besar itu. Dia teriak “Aku mauu keluuarr…”.
Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara,

“Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok kontol Aku lebih cepat lagi,

BACA JUGA : Di Kolam Renang Penuh Kenikmatan

“Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.

Dari kontol Aku menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku melihat air mani Aku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks saygkuu…”, sambil berjongkok Aku cium pipinya sambil Aku suruh jilat lagi kontolku.

Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu Aku bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.

Setelah kami berdua selesai Aku mengecup bibirnya sambil berkata, Aku pulang dulu yah sampai besok sayg…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Aku lihat jam Aku sudah menunjukkan jam 23.35, Aku pulang dengan sejuta kenikmatan.

Posting Komentar

0 Komentar