Facebook

Perkosa Cewek Cantik Di Kontrakan

GUDANG DEWASA, Waktu sudah menunjukan jam 19.15 saat Suny dan Riri pulang menghabiskan hari dari sebuah mall di sebuah kota kecil di Cirebon, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah Perguruan tinggi swasta terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Suny dan Riri lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Cirebon karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.


Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.

Suny saat ini berusia dualima tahun, sementara Riri baru berusia sembilan belas tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Suny dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Riri memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka. Suny saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Riri yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.

Sesampainya di kost, Suny langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Riri mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Suny begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Suny sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.

BACA JUGA : MENGUJI SUAMI KONTRAK DENGAN NGESEKS

Suny tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang memerintahkannya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana jeans.

Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 38 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Suny kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Ardi dan satu lagi bernama Danu atau sering dipangil Doni. Mereka berdua adalah teman dari Donce pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.

Memang beberapa waktu yang lalu Suny dan Riri dikenalkan oleh Donce kepada Ardi dan Doni. Karena dengan setengah memaksa Donce, Ardi dan Doni ingin dikenalkan dengan Suny dan Riri yang waktu itu baru pulang dari kampus.

Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Suny dan Riri. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Suny dan Riri lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Ardi dan Doni. Dan yang membuat hati Suny menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Ardi sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Riri yang saat itu sudah tinggal memakai pembungkus payudara (BH/Kutang) dan celana dalamnya (CD) saja yang berwarna putih.

Riri sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Ardi yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Riri yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus pembungkus payudara itu, kemudian menjilati leher Riri.

Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..?!
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Riri dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Ardi bermain di dalam rongga mulut Riri. Sementara itu Doni yang berada di samping Suny berkata kepada Suny.

?Hei, loe sudah bangun ya, teman loe ini boleh juga, gw pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran loe, nah sekarang loe perhatikan gw baik-baik kalo sampe loe nanti engga bisa muasin nafsu gw, mampus deh loe..?! sambil mengelus-elus kepala Suny. Suny mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Suny pun mulai pucat.

Lalu Ardi yang masih memangku Riri menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang! Dia memerintahkan Riri berlutut di depannya dan memerintahkannya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang Kontol-nya.

Sambil menangis Suny memohon belas kasih, ?J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini?! Belum selesai berkata, tiba-tiba, Pllaakk!!!

Masukkan ke dalam mulut loe, hisap atau gw bunuh loe..?! si Ardi menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan terpaksa Riri dibuat berlutut di depannya,

erpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Riri membuka celana Ardi dan begitu dia menurunkan celana dalam Ardi tampaklah Kontol Ardi yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Ardi segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Riri yang mungil itu. batang Kontol-nya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Riri.

Posting Komentar

0 Komentar