Apa itu hubungan dominan-submisif?
Dominan-submisif dapat terjadi di berbagai aspek dalam hubungan. Pada intinya, salah satu pihak menjadi dominan dan memiliki kekuasaan penuh dalam memutuskan sesuatu, kemudian satu pihak lainnya mengizinkan serta menerima apa yang telah diputuskan. Pihak yang menjadi submisif memang membiarkan dan memposisikan dirinya dipihak yang akan menuruti semua perkataan si dominan, dan begitu juga sebaliknya. Namun sebenarnya hubungan dominan-submisif merupakan hubungan yang lazim terjadi pada setiap pasangan.Tidak hanya pada suatu hubungan, jika Anda membaca novel atau menonton film tentang percintaan, setidaknya ada yang menjadi pihak lemah-yang biasanya diperankan oleh perempuan, dan ditolong oleh pihak yang lebih memiliki kekuatan-yang biasanya diperankan oleh pria. Terkadang, pihak yang menjadi dominan tidak melulu akan menjadi penentu dalam suatu hubungan, namun tetap saja memiliki sisi submisif dalam diri mereka.
Dominan-submisif dalam hubungan seksual
Dominan-submisif dalam hubungan intim merupakan hal biasa yang terjadi pada suatu pasangan. Hal ini memang erat dengan ‘kekerasan’ yang dilakukan selama hubungan intim tersebut. Kekerasan yang dilakukan beragam, dapat berupa kekerasan verbal maupun non-verbal. Kekerasan yang terjadi ketika hubungan intim, terkadang malah membuat hubungan tersebut semakin bergairah dan menarik. Jika Anda pernah menonton film Fifth Shades of Grey, itu adalah salah satu contoh dominan-submisif dalam hubungan intim, dalam film tersebut mereka menggunakan kekerasan untuk mencapai kenikmatan yang lebih, di mana pria memegang peran dominan dan perempuan menjadi submisif.BACA JUGA : Cara Beri Tahu Pasangan Kalau Anda Punya Fantasi Seks yang Ingin Dicoba
Tidak semua pihak dominan menjadi kejam dan kasar. Justru, ia memikirkan apa yang pasangannya (dalam hal ini pihak submisif) sukai, dan tidak melakukan hal yang dapat membahayakan pasangannya. Ini dilakukan sebatas untuk mencapai kenikmatan masing-masing. Sebuah jurnal psikologi dari American Psychiatric Association (APA), menyatakan bahwa dominasi biasanya dilakukan oleh pria dan ini bukan tanpa alasan. Bisa saja pria tersebut pernah mengalami pengalaman yang berhubungan dengan ‘kekerasan’ dalam berhubungan intim sebelumnya. Sedangkan perempuan biasanya hanya mengikuti apa yang pria lakukan padanya dan lama-kelamaan mulai menikmatinya.
0 Komentar