Di disko itu aku bersama 5 teman aku yang lain membooking tiga cewek. Semuanya seksi dan menarik. Cewek pertama, Vina namanya. Axel yang pertama menggarap dia, tanpa disuruh, Vina telentang. Kedua kakinya di buka lebar-lebar, dadanya dibusungkan hingga punggungnya melengkung. Axel mulai beraksi. Dengan keras dan ganas, dia meremas payudaranya seperti memeras santan kelapa. Vina mendesah sekaligus menjerit kesakitan, tetapi Axel tidak perduli.
Setelah puas memeras payudaranya, Axel beralih ke vagina Vina yang tengah terkuak lebar. Dan tanpa basa-basi lagi, dimasukkannya panisnya dengan sekali tusuk dan Vina menjerit, tidak dapat menahan terjangan keperkasaan Axel. Axel menggoyang-goyangkan pinggulnya naik-turun, membuat Vina mendesah sambil meremas rambut Axel yang panjang. Axel semakin brutal, sehingga ranjangnya berderit-derit dan bergoyang-goyang. Dan akhirnya dia berteriak keras seiring tubuhnya menegang dan akhirnya jatuh di atas tubuh Vina yang juga mengalami hal serupa.
Giliran selanjutnya adalah Dody. Dia punya cara sendiri untuk mrmuaskan nafsunya. Dia memasang tindik di kedua payudara Vina yang sebelumnya telah dia persiapkan. Tindik itu berbentuk segitiga. Dua di antaranya dipasang di kedua payudara Vina, satunya lagi dipasang di klitoris Vina, dan rantai itu melewati punggung Vina, sehingga apabila Vina membungkuk, klitorisnya akan tertarik keluar dengan rasa sakit dan perih. Dody sedikit keterlaluan memang, tetapi idenya boleh juga.
Disuruhnya Vina merangkak sambil membusungkan dadanya yang subur dan besar mengelilingi kami berenam. Gerakannya yang menggiurkan itu membuat Dody, Fredy , Tony dan aku tidak kuasa menahan nafsu. Dihempaskannya tubuh Vina ke atas ranjang yang luas itu setelah Dody melepas tindiknya. Tony langsung mengarahkan penisnya ke arah mulut Vina, aku punya jatah meremas bebas payudara Vina, Dody tengah asyik menikmati vagina Vina, sedangkan Fredy menusukkan penisnya ke anus Vina dari bawah. Sungguh pemandangan yang indah dan erotis, membuat penisku semakin tegang.
Vina merintih karena tubuhnya disatroni 4 penis sekaligus, tetapi kami makin bergairah. Setelah Dody melepas nafsunya, Fredy beraksi. Kedua paha Vina dikuakkannya lebar-lebar sehingga Vina menjerit ketika pahanya hampir horizontal. Fredy memantek vagina Vina dengan kedua tangannya, dan begitu bagian dalam vagina Vina tersembul, dengan perlahan Fredy memasukkan penisnya. Mula-mula seperempat, setengah, tiga perempat, setengah lagi, tiga berempat, setengah, dan tarus berulang-ulang, hingga akhirnya Vina menegang dan Fredy dengan sigap mengejankan seluruh spermanya ke Vagina Vina, dan terdengarlah desahan nikmat dari mulut Vina dan Fredy.
Giliran selanjutnya adalah aku. Aku tidak tahu harus berbuat apa, karena aku baru pertama kali melakukannya, tetapi nafsuku harus tersalurkan segera. Vagina Vina yang banjir sperma itu membuat penisku licin dan berkali-kali terpeleset memasuki gua garbanya. Akhirnya, aku mengganjal pantat Vina dengan bantal, sehingga possisinya lebih ke atas dari tubuhnya yang masih digerayangi 3 orang temanku. Sungguh nikmatnya aku melepas keperjakaanku.
Kunikmati ketika penisku perlahan menyusup ke liang vagina Vina yang terkuak menantang berwarna kemerahan dan merekah itu. Aku memejamkan mataku merasakan kenikmatan yang sangat. Penisku langsung melesat ke dalam, dan anehnya Vina menggelinjang dan bergerak tidak beraturan, tetapi geraknya ditahan oleh ketiga temanku yang masih asyik berkaraoke. Kukerahkan penisku seluruhnya ke vagina Vina, dan kulihat sendiri penisku benar-benar habis tertelan vagina Vina . Aku senang ketika aku melihat dan merasakan sendiri bagaimana penis itu tertancap habis dan kulihat sendiri vagina Vina yang merah itu menjepit, menerima penisku dengan senang hati.
Suatu buncahan dalam jiwaku ingin kukeluarkan ketika Vina menjepit-jepit penisku di dalam sana. Ooohh.. aku merasa sangaat nikmat. Kugerakan pinggulku seperti persneling, ke segala arah. Hal itu membuat Vina semakin menggelinjang dan merintih nikmat.
“Uuuhh.. ahh.. yeah..” aku juga merintih nikmat ketika Vina dengan cepat menjepit-jepit penisku.
Dan kurasakan klitoris Vina berdenyut-denyut tanda orgasme. Aku masih menunggu klimaksku sambil terus menggenjot vagina Vina dengan cepat.
Dan.. “Oouukkhh..!” aku merintih nikmat mencapai klimaks ketika seluruh spermaku keluar dengan deras kembali membanjiri vagina Vina .
“Kamu lain dari yang lain..!” kata Vina setelah kulepaskan vaginanya keras-keras dengan batang kejantananku.
Kulihat vaginanya berkedut-kedut cepat, dan kitorisnya yang merah tua itu ikut berkedut. Aku tergoda untuk menggigitnya, dan aku lakukan.
Kugigit klitoris Vina dengan keras, hampir keluar semua. Vina menjerit keras, tubuhnya menggelinjang hebat, melengkung-lengkung. Aku suka adegan itu. Kembali kugigit, kucucup klitorisnya dan dia semakin bergerak gila. Dia menjerit-jerit sambil mendesah nikmat. Kuakhiri dengan menyodok-nyodok sebuah benda bulat ke vaginanya untuk mengganjal denyutan vaginanya.
Cewek kedua Mira namanya. Disuruhnya dia nungging, dan beramai-ramai kami menyantapnya. Aku mencoba menusukkan penisku ke anusnya, sempit dan sulit kudobrak. Vaginanya yang lezat itu disikat Fredy sambil meremas habis kedua payudaranya, sedangkan Tony berkaraoke. Sewaktu giliranku, kusuruh Mira menunging lebih tinggi, dan tampaklah vagina merah yang merekah, lebar sekali. Kembali kutusukkan penisku disana dengan keras karena aku tidak tahan berlama-lama seperti tadi karena energiku mulai terkuras.
BACA JUGA : Demi Uang Aku Melayani Nafsu Teman Suamiku
Posisisku yang seperti menungganginya itu hanya bertahan 10 menit, dibanding menunggangi tubuh Vina dalam waktu 30 menit. Dan semua teman-temanku mulai bosan, sedangkan tersisa satu cewek lagi yang lebih menarik. Payudaranya itu, membusung besar dibalik bajunya yang ketat.Kisah Seks Pertama,Cerita SexTerbaru 2018,Cerita Dewasa 2018,Kisah Mesum 2018,Cerita Mesum Seks Terbaru,Kisah Ngentot Pertama Kali,
Aku yang mulai kelelahan kembali terangsang ketika kulihat Mely duduk di kursi, menaikkan kedua kakinya ke tangan kursi, melenguh-lenguh sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya secara erotis, dan kedua tangannya diangkat ke belakang kursi, membuat semua yang terlihat di tubuhnya begitu menggairahkan. Aku langsung menyerbu ke arahnya.
Vaginanya yang merekah, sangat merekah itu menggodaku untuk menusuknya dengan penisku. Sulit memang memasukkan penis ke vagina Mely yang posisinya seperti itu, tetapi aku tidak menyerah, meskipun aku harus menahan pegal pantatku, tidak urung aku segera merojok vaginanya dengan penisku yang berukuran 15 cm dengan diameter 3cm.
“Uuhh.. aahh..!” desahku ketika kulihat penisku tenggelam di dalam vaginanya.
“Ayoo.. kocok dong..! Kontolmu lemah sekali..!” Mely mengejek.
Tetapi aku sudah tidak tahan lagi, hanya 7 menit aku langsung ereksi. Dan aku sakit hati ketika dihina tadi. Untuk membalasnya, vaginanya kuangkat tepat tersodor di depan batang hidungku, dan langsung saja kugigit klitorisnya dengan keras, dan dia menjerit sangat keras, aku tidak perduli, aku menikmatinya.
Teman-temanku mengacungkan jempol kepadaku atas kelakuanku pada Mely. Dan akhirnya Mely mengeluarkan cairan dari dalam vaginanya, kusedot keras sampai habis dan kembali kugigigt-gigit klitorisnya seiring dengan teriakannya yang semakin keras, dan aku tidak perduli meskipun klitorisnya hampir putus.
Pengalaman bersama-sama teman-temanku lah yang membuatku sekarang ketagihan dengan permainan seks. Dan sejak itu pula aku menjadi berani menghadapi cewek-cewek.
Klik disini untuk cerita sex yang lebih menarik.
0 Komentar